Sistem Pendidikan di Jerman

Lesson 3/13 | Study Time: 5 Min
Sistem Pendidikan di Jerman

Sistem pendidikan di Jerman tidak seperti di Indonesia yang terdiri dari SD, SMP, SMA lalu kuliah. Di Jerman orang akan bekerja sebagai apa nantinya sudah ditentukan sejak dini yaitu sejak berumur 10 tahun. Di Jerman kelas 1,2,3 dan 4 termasuk Sekolah Dasar lalu kelas 5,6,7,8 hingga 9 termasuk Sekolah Menengah Pertama dan kelas 10,11 dan 12 termasuk Sekolah Menengah Atas.

Kak Prasandhya juga menjelaskan bahwa nilai siswa pada kelas 4 akan menentukan siswa akan melanjutkan sekolah ke mana. Pertama, Gymnasium yaitu untuk siswa yang ingin melanjutkan ke Universitas dan ingin menjadi akademisi, scientist, dan sebagainya. Kedua, Hauptschule dan Realschule, yaitu sekolah yang mengarah ke kejuruan. Jadi, siswa di Jerman tidak dipaksakan untuk selalu mendapatkan nilai yang bagus tetapi diarahkan ke bidang yang dapat mengembangkan bakat dan minat siswa tersebut.

Keunikan di Jerman adalah mereka tetap bisa saling menghargai meski berbeda latar pendidikan juga berbeda profesi.

Kak Prasandhya berkata, setelah tahap pendidikan Gymnasium, Hauptschule dan Realschule maka siswa akan melanjutkan magang di sekolah vokasi (Berufschule). Untuk sistem pendidikan di tingkat Berufschule, siswa hanya bersekolah selama 2 hari lalu sisanya siswa akan magang di perusahaan yang sesuai dengan bidangnya dan juga siswa mendapatkan gaji dari hasil magangnya. Jadi, siswa sudah memulai kariernya dari sejak magang. Siswa juga tidak hanya mendapatkan teori tetapi juga ada praktik langsung yang dilakukan.

Untuk level Akademisi, seperti Universitas ada Fachhochschule, Kunsthochschule, Pedagogische Hochschule dan Universitat.

Lalu, ada Fachschule yang setingkat dengan sarjana dimana tujuannya langsung untuk bekerja setelah selesai pendidikan dan di Fachschule tidak ada jenjang pendidikan Magister dan Doktor.

Untuk tingkatan pendidikan di Jerman, Mojadifren dapat mengaksesnya di link berikut

Education in Germany - Wikipedia