MojadiFren, menurut Kak Ardi trend saat ini dan di masa depan yang dapat terjadi merupakan salah satu bagian dari perkembangan keilmuan teknik elektro, sehingga masih memungkinkan bagi kita yang mempelajari bidang tersebut untuk dapat bekerja atau turun langsung menangani dan berkontribusi dalam tren baru yang akan datang. Tren tersebut diantaranya seperti:
Kendaraan listrik
Energi terbarukan
Peralatan cerdas
Artificial intellegence
Start up
Internet of thing
5G
Robotic & automation
Memasuki era Revolusi Industri 4.0, teknologi-teknologi semakin berkembang dan semakin terbarukan. Hal ini tidak terlepas dari penemuan-penemuan khususnya dalam bidang biomedika yaitu alat-alat dalam dunia kedokteran. Salah satunya yaitu penggunaan alat Virtual Reality (VR) dalam sektor kesehatan.
Dilansir dari Hitekno - "Virtual Reality atau VR adalah suatu teknologi visual yang penggunanya akan berhadapan dengan objek yang bersifat virtual atau maya. Objek tersebut akan bergerak secara nyata dan dapat berinteraksi dengan pengguna.
VR banyak digunakan pada era digital ini. Bahkan banyak teknologi yang tercipta dengan memanfaatkan Virtual Reality.
Salah satunya adalah teknologi dalam bidang kesehatan. Faktanya, dunia medis memanfaatkan VR sejak tahun 1990-an dengan penggunaan alat simulasi laparoskopi dan endoskopi. Pada tahun 2015, VR digunakan dalam pendidikan dokter spesialis bedah saraf untuk menunjukan bahwa adanya peningkatan kemampuan motorik.
Beberapa universitas di luar negeri, menggunakan teknologi VR sebagai media belajar etika dan kemampuan komunikasi dengan pasien virtual dalam pendidikan kedokteran.
Pada tahun 2016, Nicklaus Hospital di Amerika Serikat menggunakan VR milik Google Cardboard untuk memandu dokter bedah saat melakukan bedah jantung anak. Dengan menggunakan VR, citra radiologi berbentuk tiga dimensi dapat membantu dokter untuk menentukan lokasi pembedahan pada tubuh pasien. Peneliti Woodrow Wilson School of Public and International Affairs di Princeton University New Jersey, Anita Gupta, mengungkapkan jika teknologi VR dapat sangat bermanfaat untuk terapi gangguan psikologis.Dalam bidang psikoterapi, VR digunakan para prajurit yang mengalami Post Trauma Stress Disorder (PTSD) setelah kembali dari medan perang.
Teknologi VR dapat digunakan sebagai terapi pengalih rasa sakit pada pasien luka bakar yang sedang menjalani perawatan luka.
Dalam terapi ini, teknologi VR digunakan bersama dengan terapi lain seperti mekanisme biofeedback dan terapi perilaku kognitif.
Hasilnya, teknologi realitas maya dapat digunakan sebagai terapi conditioning dan exposure, yang membuat pasien dapat mengubah cara mereka merespon rasa sakit. Peneliti dari Chalmers University of Technology di Swedia, Max Ortiz Catalan, berpendapat jika pasien perlu mengerti jika teknologi VR hanyalah instrumen perantara, bukanlah inti dari terapi yang dilakukan.
Selain pereda rasa sakit, beberapa negara membuktikan jika VR bisa digunakan dalam bidang medis khususnya terapi autisme, mengatasi kecanduan narkoba, serta meningkatkan keseimbangan pada penderita glukoma".