3.6 EMAIL AUTHENTICATION

Lesson 22/46 | Study Time: 90 Min
3.6 EMAIL AUTHENTICATION

3.6 Otentikasi Email


1. Pengertian Otentikasi Email:

Otentikasi email adalah proses untuk memastikan bahwa pengirim email adalah pihak yang mereka klaim sebagai pengirimnya. Ini membantu mengurangi risiko serangan phishing, spoofing, dan pemalsuan identitas email. Beberapa metode otentikasi email melibatkan penggunaan teknologi seperti SPF (Sender Policy Framework), DKIM (DomainKeys Identified Mail), dan DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance).


2. Metode Utama Otentikasi Email:


SPF (Sender Policy Framework):


SPF adalah mekanisme otentikasi yang memungkinkan pemilik domain menentukan server mana yang diizinkan mengirim email atas nama domain tersebut.

SPF menyertakan catatan DNS yang mencantumkan server mana yang diizinkan mengirim email dengan domain tertentu.

DKIM (DomainKeys Identified Mail):


DKIM menggunakan tanda tangan digital untuk memastikan bahwa konten email tidak berubah selama perjalanan dari server pengirim ke server penerima.

Pengirim menandatangani setiap email dengan kunci privat, dan penerima memverifikasi tanda tangan menggunakan kunci publik yang disimpan di DNS.

DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance):


DMARC adalah framework otentikasi yang memungkinkan pemilik domain untuk menetapkan kebijakan otentikasi dan memberikan petunjuk tentang tindakan yang harus diambil jika email gagal dalam verifikasi SPF atau DKIM.

DMARC memungkinkan pemilik domain untuk menerima laporan (report) yang memberikan wawasan tentang penggunaan domain mereka.

3. Keuntungan Otentikasi Email:


Pencegahan Phishing: Otentikasi email membantu mengurangi risiko serangan phishing dengan memastikan bahwa email berasal dari sumber yang sah.

Pemalsuan Identitas: Mencegah pemalsuan identitas dengan memverifikasi bahwa pengirim sesuai dengan domain yang diklaim.

Peningkatan Kepercayaan: Membangun kepercayaan antara pengirim dan penerima email dengan memastikan bahwa email dapat diverifikasi.

4. Implementasi Otentikasi Email:


Konfigurasi SPF: Pemilik domain harus menambahkan catatan SPF ke DNS mereka untuk menentukan server mana yang diizinkan mengirim email atas nama domain tersebut.

Pengaturan DKIM: Pemilik domain harus mengonfigurasi sistem email mereka untuk menandatangani setiap email yang dikirimkan dengan menggunakan DKIM.

Penerapan DMARC: Pemilik domain dapat menerapkan kebijakan DMARC untuk memberikan petunjuk tentang tindakan yang harus diambil jika ada masalah otentikasi.

5. Tantangan dalam Otentikasi Email:


Kompleksitas Konfigurasi: Konfigurasi SPF, DKIM, dan DMARC bisa menjadi rumit, terutama untuk organisasi besar dengan banyak domain dan server email.

Penerimaan Vendor Email: Beberapa penyedia layanan email atau organisasi penerima mungkin belum sepenuhnya mengadopsi atau menerapkan verifikasi otentikasi email.

6. Kesimpulan:

Otentikasi email adalah langkah kritis dalam memitigasi ancaman keamanan siber yang terkait dengan email. Dengan menerapkan SPF, DKIM, dan DMARC, organisasi dapat meningkatkan kepercayaan dan keamanan dalam pertukaran email mereka, mengurangi risiko serangan phishing, dan melindungi pemalsuan identitas.

Zico Pratama Putra

Zico Pratama Putra

Product Designer
Faithful User
Expert Vendor
King Seller
Profile

Class Sessions

1- 1.1 CYBER LANDSCAPE 2- 1.2 CYBER RISK EVOLUTION 3- 1.3 CIA TRIAD 4- 1.4 CRYPTOGRAPHY-ENCRYPTION 5- 1.5 CYBER SECURITY ROLES 6- 1.6 CYBER SECURITY, HOW AND WHERE TO START? 7- 2.1 WHAT IS SECURITY? 8- 2.2 BAGAIMANA INTERNET BEKERJA DAN MENGAPA KEAMANAN CYBER BEGITU SULIT? 9- 2.3 ATTACK CLASSIFICATION 10- 2.4 TYPES OF ATTACKS 11- 2.5 CYBER ATTACKS AND IMPACTS 12- 2.6 DATA BREACH IN DETAIL 13- 2.7 DOS DISTRIBUTED DENIAL OF SERVICE 14- 2.8 MALWARE 15- 2.9 PRIMARY ACTOR AND MOTIVES 16- 2.10 SECURITY ARCHITECTURE 17- 3.1 SOCIAL ENGINEERING 18- 3.2 REKAYASA SOSIAL SECARA MENDALAM 19- 3.3 ACCESS MANAGEMENT 20- 3.4 ANTI VIRUS (MALWARE) 21- 3.5 BERPIKIR KRITIS DALAM KEAMANAN CYBER 22- 3.6 EMAIL AUTHENTICATION 23- 3.7 FIREWALL 24- 3.8 CARA MENGIDENTIFIKASI DAN MELINDUNGI DARI SERANGAN PHISHING 25- 3.9 CARA MELINDUNGI DARI SCAM 26- 4.1 ANCAMAN KEAMANAN INTERNET 27- 4.2 PELATIHAN MEMPERTAHANKAN KEAMANAN 28- 4.3 ANCAMAN KEAMANAN IP SPOOFING 29- 4.4 SOLUSI DARI RANSOMWARE 30- 4.5 WAWASAN ANCAMAN 31- 4.6 KEAMANAN VENDOR/PENJUAL 32- 4.7 WEB HOST SECURITY 33- 4.8 SCAMMER PROTECTION 34- 4.9 SECURITY THREATS (ANCAMAN KEAMANAN) 35- 4.10 SECURITY CHALLENGES (TANTANGAN KEAMANAN) 36- 4.11 SECURITY MECHANISM (MEKANISME KEAMANAN) 37- 4.12 SECURITY SERVICES (LAYANAN KEAMANAN) 38- 5.1 CYBER INSURANCE 39- 5.2 DAMPAK FINANSIAL DATA BREACH DAN MANAJEMEN RESIKONYA 40- 5.3 IMPLEMENTASI UU PDP PADA KETAHANAN SIBER 41- 5.4 AUDITS AND COMPLIANCE 42- 5.5 DIGITAL FORENSIC 43- 5.6 INCIDENT MANAGEMENT 44- 5.7 KERANGKA NIST 45- 5.8 METODOLOGI PENILAIAN KERENTANAN 46- 5.9 STANDAR KEAMANAN DAN KEPATUHAN