5.5 DIGITAL FORENSIC

Lesson 42/46 | Study Time: 90 Min
5.5 DIGITAL FORENSIC


5.5 Forensik Digital


Forensik digital adalah proses menyelidiki dan menganalisis data digital untuk mengumpulkan bukti elektronik yang dapat digunakan dalam proses hukum. Dalam konteks keamanan siber, forensik digital menjadi penting untuk menyelidiki insiden keamanan, identifikasi pelaku, dan memahami dampaknya. Berikut adalah beberapa aspek forensik digital:


Pengumpulan Bukti Digital:


Deskripsi: Mengidentifikasi, mengumpulkan, dan merekam bukti elektronik dari berbagai sumber, seperti komputer, server, perangkat penyimpanan, dan jaringan.

Implementasi: Gunakan metode forensik digital yang tepat untuk mengamankan dan merekam bukti elektronik tanpa mengubah atau merusak data asli.

Analisis Data Digital:


Deskripsi: Menganalisis data digital yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi pola, anomali, dan informasi yang relevan untuk penyelidikan.

Implementasi: Gunakan perangkat lunak forensik digital untuk menganalisis data, merekonstruksi aktivitas, dan mengekstrak informasi yang dapat digunakan sebagai bukti.

Pemulihan Data yang Hilang:


Deskripsi: Melakukan upaya untuk memulihkan data yang mungkin hilang atau dihapus oleh pelaku kejahatan siber.

Implementasi: Gunakan teknik pemulihan data forensik untuk mengembalikan data yang dapat memberikan wawasan tambahan terkait insiden.

Investigasi Malware:


Deskripsi: Menyelidiki dan menganalisis malware yang mungkin terlibat dalam serangan keamanan siber.

Implementasi: Gunakan alat dan teknik analisis malware untuk mengidentifikasi sifat, tujuan, dan metode penyebaran malware.

Analisis Log Keamanan:


Deskripsi: Menganalisis log keamanan dari berbagai sumber, seperti sistem operasi, perangkat jaringan, dan aplikasi, untuk menemukan jejak aktivitas yang mencurigakan.

Implementasi: Gunakan alat analisis log dan teknik forensik untuk mengidentifikasi kejadian yang dapat membantu rekonstruksi peristiwa.

Rekonstruksi Kejadian:


Deskripsi: Membangun kembali urutan peristiwa yang terjadi selama insiden keamanan siber untuk memahami bagaimana dan mengapa suatu kejadian terjadi.

Implementasi: Menggunakan metodologi forensik digital untuk merangkai kembali bukti dan mendapatkan pemahaman yang jelas tentang kronologi peristiwa.

Identifikasi Pelaku:


Deskripsi: Menentukan identitas dan motif pelaku kejahatan siber yang terlibat dalam insiden.

Implementasi: Melibatkan analisis bukti digital, seperti alamat IP, metode serangan, dan jejak tindakan, untuk mengidentifikasi pelaku dan menetapkan motifnya.

Penyajian Bukti di Pengadilan:


Deskripsi: Menyusun dan menyajikan bukti digital yang ditemukan secara sah dan dapat diterima di pengadilan.

Implementasi: Mematuhi prosedur hukum dan standar forensik digital untuk memastikan keabsahan dan integritas bukti selama persidangan.

Kolaborasi dengan Pihak Berwenang:


Deskripsi: Bekerjasama dengan pihak berwenang, seperti kepolisian, untuk menyelidiki dan menuntut pelaku kejahatan siber.

Implementasi: Memberikan dukungan dan berbagi informasi dengan pihak berwenang sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Prinsip Etika Forensik Digital:


Deskripsi: Menjalankan penyelidikan forensik digital dengan prinsip etika untuk memastikan keabsahan, keadilan, dan integritas proses.

Implementasi: Menyusun dan mengikuti kode etik forensik digital, menjaga privasi individu, dan melibatkan ahli forensik yang berkualifikasi.

Forensik digital berperan penting dalam mengungkap dan menangani insiden keamanan siber. Dengan melibatkan praktisi forensik digital yang terlatih dan mematuhi prosedur etika serta hukum yang berlaku, organisasi dapat meningkatkan efektivitas dalam mengatasi konsekuensi insiden keamanan.

Zico Pratama Putra

Zico Pratama Putra

Product Designer
Faithful User
Expert Vendor
King Seller
Profile

Class Sessions

1- 1.1 CYBER LANDSCAPE 2- 1.2 CYBER RISK EVOLUTION 3- 1.3 CIA TRIAD 4- 1.4 CRYPTOGRAPHY-ENCRYPTION 5- 1.5 CYBER SECURITY ROLES 6- 1.6 CYBER SECURITY, HOW AND WHERE TO START? 7- 2.1 WHAT IS SECURITY? 8- 2.2 BAGAIMANA INTERNET BEKERJA DAN MENGAPA KEAMANAN CYBER BEGITU SULIT? 9- 2.3 ATTACK CLASSIFICATION 10- 2.4 TYPES OF ATTACKS 11- 2.5 CYBER ATTACKS AND IMPACTS 12- 2.6 DATA BREACH IN DETAIL 13- 2.7 DOS DISTRIBUTED DENIAL OF SERVICE 14- 2.8 MALWARE 15- 2.9 PRIMARY ACTOR AND MOTIVES 16- 2.10 SECURITY ARCHITECTURE 17- 3.1 SOCIAL ENGINEERING 18- 3.2 REKAYASA SOSIAL SECARA MENDALAM 19- 3.3 ACCESS MANAGEMENT 20- 3.4 ANTI VIRUS (MALWARE) 21- 3.5 BERPIKIR KRITIS DALAM KEAMANAN CYBER 22- 3.6 EMAIL AUTHENTICATION 23- 3.7 FIREWALL 24- 3.8 CARA MENGIDENTIFIKASI DAN MELINDUNGI DARI SERANGAN PHISHING 25- 3.9 CARA MELINDUNGI DARI SCAM 26- 4.1 ANCAMAN KEAMANAN INTERNET 27- 4.2 PELATIHAN MEMPERTAHANKAN KEAMANAN 28- 4.3 ANCAMAN KEAMANAN IP SPOOFING 29- 4.4 SOLUSI DARI RANSOMWARE 30- 4.5 WAWASAN ANCAMAN 31- 4.6 KEAMANAN VENDOR/PENJUAL 32- 4.7 WEB HOST SECURITY 33- 4.8 SCAMMER PROTECTION 34- 4.9 SECURITY THREATS (ANCAMAN KEAMANAN) 35- 4.10 SECURITY CHALLENGES (TANTANGAN KEAMANAN) 36- 4.11 SECURITY MECHANISM (MEKANISME KEAMANAN) 37- 4.12 SECURITY SERVICES (LAYANAN KEAMANAN) 38- 5.1 CYBER INSURANCE 39- 5.2 DAMPAK FINANSIAL DATA BREACH DAN MANAJEMEN RESIKONYA 40- 5.3 IMPLEMENTASI UU PDP PADA KETAHANAN SIBER 41- 5.4 AUDITS AND COMPLIANCE 42- 5.5 DIGITAL FORENSIC 43- 5.6 INCIDENT MANAGEMENT 44- 5.7 KERANGKA NIST 45- 5.8 METODOLOGI PENILAIAN KERENTANAN 46- 5.9 STANDAR KEAMANAN DAN KEPATUHAN