About this course
Deskripsi Pelatihan:
Modul ini akan membahas berbagai aspek terkait cara berkomunikasi efektif dan berbagai tips untuk menjadi komunikator handal. MojadiFren akan belajar mulai dari sejarah komunikasi hingga mengasah keterampilan komunikasi dan mendengarkan yang erat kaitannya dengan komunikasi. Peserta juga akan belajar public speaking dari awal, dengan materi disampaikan oleh lima expert berpengalaman. Sesi diskusi akan memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan keterampilan komunikasi yang telah dipelajari.
Manfaat Pelatihan:
1. Peningkatan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
2. Pengembangan keterampilan public speaking dari awal.
3. Meningkatkan keterampilan mendengarkan yang aktif.
Tujuan Umum Pelatihan:
Meningkatkan kemampuan komunikasi peserta untuk situasi profesional dan pribadi.
Tujuan Khusus Pelatihan:
1. Memahami prinsip dasar komunikasi yang efektif.
2. Mengembangkan keterampilan mendengarkan aktif.
3. Menguasai teknik menyampaikan pesan secara jelas dan persuasif.
4. Mempelajari sejarah dan perkembangan komunikasi.
5. Meningkatkan kepercayaan diri dalam public speaking.
Aspek Kompetensi Pelatihan:
- Pengetahuan (Knowledge):
1. Prinsip-prinsip komunikasi.
2. Sejarah dan perkembangan komunikasi.
3. Teknik public speaking.
- Keterampilan (Skill):
1. Mengembangkan kemampuan komunikasi verbal dan non-verbal.
2. Mengasah keterampilan mendengarkan aktif.
3. Melakukan public speaking secara efektif.
- Sikap (Attitude):
1. Kesediaan untuk belajar dan berkembang dalam komunikasi.
2. Motivasi untuk meningkatkan keterampilan komunikasi.
3. Kepercayaan diri dalam berkomunikasi dan berbicara di depan umum.
Total Durasi:
120 Menit
Syarat dan Ketentuan lainnya:
Memiliki jaringan internet
Durasi Sesi-sesi Pelatihan:
Terlampir
Metode Pembelajaran:
Daring
Metode Evaluasi:
- Pre Test
- Post Test
Jenis/Klasifikasi Sertifikat:
Sertifikat Penyelesaian (Certification of Completion)
Comments (0)
Halo, MojadiFren! Pada modul kali ini kita akan mengulik lebih dalam mengenai salah satu skill yang harus temen-temen patut banget buat kuasai, yakni Communication (Komunikasi).
Modul ini menghadirkan para expert yang akan berbagi pengalaman tentang “komunikasi”. Beliau adalah:
Alia Karenina
Arief Supriyadi
Adi Onggoboyo
Indra Febriansyah
Communication Skill terbagi menjadi 6 modul, sebagai berikut.
1. Modul 0 – Pengenalan
Pada bagian ini, MojadiFren akan dikenalkan dengan sejarah singkat tentang bahasa dan juga kakak-kakak expert yang akan sharing pengalamannya.
2. Modul 1 – Pengertian Communication Skill/Kemampuan Komunikasi
Pada bagian ini, MojadiFren akan mendapatkan penjelasan yang lebih detail mengenai hal berikut.
Apa pengertian communication skill menurut pengalaman para expert?
Bagaimana aplikasi communication skill dalam kehidupan sehari-hari?
Apa manfaat memiliki communication skill bagi para pelajar?
Bagaimana cara mengembangkan communication skill yang baik bagi pelajar?
3. Modul 2 – Listening Skill/Kemampuan Mendengarkan
Pada bagian ini, kita akan membahas hal-hal berikut.
Apa yang dimaksud dengan “mendengar” atau listening?
Apa manfaat memiliki listening skill yang baik?
Bagaimana gesture, body language, penampilan yang baik dalam berkomunikasi?
Seperti apa gesture dan body language yang kurang baik dan bagaimana menghindarinya dalam berkomunikasi?
4. Modul 3 – Komunikasi Verbal
Pada bagian ini, kita akan membahas hal-hal berikut.
Apa pentingnya kejelasan (clarity) dalam berkomunikasi?
Apa pentingnya percaya diri dalam komunikasi verbal / lisan?
Apa pentingnya memiliki rasa empati atau respect dalam berkomunikasi?
5. Modul 4 – Public Speaking
Pada bagian ini, kita akan membahas hal-hal berikut.
Bagaimana public speaking yang tepat untuk seorang pelajar?
Apa pentingnya memiliki kemampuan dan mengasah public speaking bagi seorang pelajar?
Apa tips-tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam public speaking bagi seorang pelajar?
6. Modul 5 – Closing
Pada bagian ini, para expert akan memberikan saran, motivasi ataupun inspirasi kepada pelajar terkait dengan communication skill.
Halo, MojadiFren! Selamat datang pada bagian pengenalan modul ini.
Communication is the art and process of creating and sharing ideas. Effective communication depends on the richness of those ideas.
-Effective Communication Skills – MTD training; page 8
Sebelum membahas lebih jauh mengenai communication skill, mari kita mengenal terlebih dahulu sejarah perkembangan komunikasi dalam peradaban manusia.
Berdasarkan temuan artefak dan analisis para ahli, komunikasi ternyata sudah ada sejak 500.000 BCE (Before Common Era). Singkatnya, perkembangan komunikasi dibagi menjadi beberapa era, diantaranya:
1. Komunikasi Primitif
Pada masa ini, komunikasi dianggap primitif karena masih berupa suara tanpa mengandung suatu arti. Organ komunikasi (lidah, pita suara, kerongkongan, dan lain-lain) belum berkembang seperti sekarang. Cara komunikasi ini diperkirakan sudah ada sejak 500.000 BCE (Before Common Era).
Memasuki sekitar 40.000 SM, komunikasi sudah semakin berkembang. Dibuktikan dengan ditemukannya rock art (lukisan, gambar, atau pahatan pada batu alamiah yang masih melekat pada batuan induknya. Lukisan, gambar, atau pahatan ini dibuat pada dinding-dinding batu, baik di dalam gua maupun di tempat-tempat terbuka.
Sumber : Is this cave painting humanity’s oldest story? (nature.com)
Lukisan di Gua Leang Bulu’ Sipong – Sulawesi diperkirakan berusia lebih dari 44.000 tahun dan merupakan salah satu lukisan gua tertua yang ditemukan.
2. Era Petroglyph
Era perkembangan komunikasi yang ditandai dengan ditemukannya petroglyph, yaitu gambar yang dibuat dengan menyingkirkan atau menghilangkan bagian dari batu dengan cara mengiris, mengikis, dan mengukir. Era ini diperkirakan dimulai sejak 10.000-12.000 tahun lalu dengan ditemukannya petroglyph di Danau Winnemucca-Amerika Utara.
Sumber : Researchers Discover the Oldest Petroglyphs in North America | ARCHAEOLOGY WORLD (archaeology-world.com)
3. Era Pictogram
Pictogram adalah simbol yang merepresentasikan konsep, objek, tempat, atau suatu aktivitas melalui ilustrasi. Pada era ini, komunikasi sudah mulai berkembang. Simbol yang dibuat memiliki makna yang dapat dipahami bersama. Era ini ditandai dengan ditemukannya pictogram di kota tua Göbekli Tepe, Turki.
Sumber : Is this the oldest evidence of written language? Pictograms found in ancient Turkish city could be 12,000-years-old | Daily Mail Online
4. Era Ideogram
Ideogram adalah hasil evolusi dari pictogram, yaitu simbol grafis yang merepresentasikan sebuah ide. Nenek moyang mereka, pictogram, hanya dapat mewakili sesuatu menyerupai bentuk yang dijadikan simbol: misal simbol pictogram adalah lingkaran yang dapat mewakili matahari. Pictogram hanya dapat mewakili gambaran dari bentuk matahari saja, bukan konsep seperti 'panas', 'cahaya', 'hari', atau 'Dewa Matahari yang Agung'. Sementara itu, ideogram dapat menyampaikan konsep yang lebih abstrak, misalnya ideogram dari dua batang dapat berarti tidak hanya 'kaki', dan kata kerja 'berjalan'. Era ini diperkirakan dimulai sejak 5.000 SM.
Sumber : Egyptian Hieroglyphs: The Language of the Gods | Ancient Origins (ancient-origins.net)
Setelah era ideogram, bentuk komunikasi sudah mulai lebih kompleks dan berkembang sampai bentuk komunikasi sekarang.
Komunikasi itu dimulai dari cara yang sangat sederhana, loh, MojadiFren!
Jika komunikasi selalu berkembang sejalan dengan waktu, kira-kira bagaimana bentuk komunikasi pada masa depan? Apakah kita masih akan menggunakan suara dan tulisan?
Sebelum lebih jauh membahas mengenai komunikasi, ayo berkenalan dengan para expert yang akan berbagi pengalamannya mengenai communication skill
Kakak expert yang pertama adalah Kak Alia Karenina. Kak Alia adalah seorang ahli komunikasi (Communication Specialist) dengan latar pendidikan sarjana strata 1 - Fakultas Teknik.
Berikutnya, ada Kak Arief Supriyadi. Beliau adalah seorang Banker di salah satu bank swasta asing di Jakarta. Kak Arief memiliki hobi berbicara di depan umum dan sering mengisi acara sebagai MC.
Kali ini, ada Kak Indra Febriyansyah. Beliau berprofesi sebagai Creative Marketing Manager di sebuah perusahaan pengembang yang membangun dan mengoperasikan 24 mal di seluruh Indonesia. Setelah menyelesaikan kuliah S1 dari jurusan Planologi ITB, Kak Indra bekerja di konsultan perencanaan kota, setelah itu melanjutkan kuliah S2-nya di Italia mengambil program Architectural Resurrection.
Berikutnya adalah Kak Adi Nugroho. Kak Adi adalah seorang founder PT Belalai Kencana Abadi. Kak Adi menyelesaikan kuliahnya di insitut Teknologi Bandung Jurusan Fisika. Kita simak lebih lanjut yuk di video berikut ini :
MojadiFren, dari ketiga expert, ada satu kesamaan yang bisa kita lihat, yaitu menyukai dan berani tampil di depan umum. Kak Alia dan Kak Indra pernah menjadi jurnalis. Untuk menjadi seorang jurnalis, tentu harus berani berinteraksi dengan berbagai macam orang untuk mendapatkan informasi yang dicari. Sementara, Kak Arief sering mengisi acara sebagai MC (master ceremony), yang pastinya harus percaya diri.
Selain percaya diri, menjadi seorang jurnalis maupun MC, harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Kemampuan inilah yang akan sangat menunjang untuk berinteraksi di dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di lingkungan yang lebih luas lagi.
MojadiFren, terkait dengan berkomunikasi, pernahkah kamu mengalami kejadian saat tidak terjalin komunikasi yang baik sehingga menyebabkan kesalahpahaman?
Pada bagian modul "Perkenalan", kita bisa menarik kesimpulan bahwa para expert sudah aktif mengikuti kegiatan-kegiatan akademis maupun non-akademis sejak di bangku sekolah. Semakin terbiasa mengikuti kegiatan akademis maupun non-akademis, tentunya kemampuan yang kita miliki akan semakin terlatih dan menambah banyak pengalaman. Pada akhirnya, kemampuan yang sering dilatih, juga pengalaman yang didapatkan akan menjadi modal yang sangat berguna untuk diterapkan di berbagai lingkungan kelak.
Intermezzo
1. Mars meteorology mission
In 2010, it was discovered that a 1999 Mars meteorology mission was the victim of miscommunication. NASA’s Mars Climate Orbiter burned up in the Martian atmosphere on Nov. 10, 1999 because of scientists who failed to convert units from imperial to metric. Engineers concluded that the software calculated pounds of force as opposed to the metric unit of Newtons.
2. Ignoring a message
The famous Battle of Trenton during the American War of Independence was one of the most remembered battles in United States history. Although George Washington was victorious, it was actually due to a little bit of luck. A spy had supposedly handed Johann Rall, a General of the Hessian regiments, a note that consisted of information regarding the American army’s whereabouts. Rall put it in his pocket and ignored it, possibly giving the Americans a victory.
3. 1854’s charge of the Light Brigade
We should really read things thoroughly before making decisions. Lord Cardigan of the British Calvary probably wished he took this advice after misreading an order and instead of fighting a small enemy unit, he attacked against a much larger Russian army. The region of the battle is now identified as the "Valley of Death."
4. Nikita Kruschev’s ’My vas pokhoronim’
Soviet Union leader Nikita Kruschev attended a reception at the Polish Embassy in Moscow. He spoke to Western ambassadors and said to them "My vas pokhoronim." Unfortunately, American reporters mistranslated what he stated into "we will bury you" rather than "We will dig you in." It led to greater tensions between the West and Soviet Russia because this was at the height of the Cold War, a time when the world was on the brink of destruction.
5. A wrong turn for the archduke
On Jun. 28, 1914, a terrorist group attempted to firebomb the vehicle Archduke Franz Ferdinand and his wife were in. It was a failed attempt on their lives, but it did hurt and kill a few nearby people. When the driver for Ferdinand made a wrong turn due to a miscommunication, one of the conspirators to kill Ferdinand was sitting on the road and was then able to shoot and kill the Archduke.
6. 2012 end of the world
Do you remember a couple of years ago when many people thought the world was coming to an end because the Mayan calendar suggested it? The world was slated to end Dec. 21, 2012 because that’s when the Mayan calendar ended. However, this was a misunderstanding because this just signified the end of a regular year (think Dec. 31).
7. Dead or alive: the media makes a blunder
In 2006, there was a serious mining accident in West Virginia. Early reports suggested that 11 of the 12 men were alive, which generated much jubilation. Unfortunately, because of a miscommunication - apparently the one relaying the information wore a mask so it muffled his speech - 11 of the 12 men were actually dead.
8. The 1977 plane crash
In 1977, two Boeing 747 airplanes crashed on the Los Rodeos Airport runway, which killed 583 people, because the fog was so thick neither plane could see each other. The tragedy was due to a miscommunication between the captain of the KLM plane and the air traffic control tower. The pilot believed he had clearance for takeoff. He did not.
9. Friendly fire in Afghanistan
A military investigation concluded that an entirely avoidable miscommunication mistake was the result of a "friendly fire" accident in Afghanistan. Five American soldiers and one Afghanistan soldier were mistaken as the enemy and were struck by two laser-guided bombs from a B-1 bomber.
10. Three New Jersey schools on lockdown
A single text message without any details led to three New Jersey schools to be swarmed by police officers and placed under lockdown. School officials say the student’s text message to a parent was incorrect because the smartphone wasn’t working properly. The miscommunication prompted the three-hour lockdown - the content of the text message was never revealed.
Sumber : Top 10 Times Miscommunication Ended in Disaster (careeraddict.com)
MojadiFren, pada modul ini kita akan membahas lebih jauh mengenai:
Apa pengertian communication skill menurut pengalaman para Expert?
Bagaimana aplikasi communication skill dalam kehidupan sehari-hari?
Apa manfaat memiliki communication skill bagi para pelajar?
Bagaimana cara mengembangkan communication skill yang baik bagi pelajar?
1.1. Apa pengertian communication skill menurut pengalaman para expert?
MojadiFren, sebelum kita masuk pada pengertian communication skill menurut para expert, mari kita mencoba menganalisis pengertian komunikasi dari kumpulan beberapa literatur berikut:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami.
Merriam–Webster
“A process by which information is exchanged between individuals through a common system of symbols, signs, or behaviour”
Sebuah proses saat informasi dipertukarkan antara individu melalui sistem simbol, tanda, atau perilaku yang sama.
Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses saat suatu ide dialihkan dari sumber yang satu kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud mengubah tingkah laku mereka.
Judy C Pearson & Paul E Melson
Komunikasi adalah proses memahami makna dan berbagi makna kepada individu atau sekelompok orang.
Bernard Berelson & Gary A. Steiner
Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut dengan komunikasi.
James A. F. Stoner
Komunikasi merupakan proses saat seseorang sedang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
Rogers & D. Lawrence Kincaid
Komunikasi adalah suatu proses saat dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu dengan yang lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
Sekarang, mari kita simak pengertian communication skill dari para expert.
Communication skill adalah kemampuan seseorang dalam menyampaikan pesan dengan cara verbal maupun nonverbal dengan baik.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan melalui suara. Hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi verbal adalah sebagai berikut.
Intonasi atau tinggi rendahnya suara.
Mengatur napas.
berbicara dengan jelas.
Berbicara dengan tenang.
Berbicara tidak terburu-buru.
Selain itu, komunikasi juga bisa dilakukan secara non-verbal. Komunikasi non-verbal ini, antara lain adalah komunikasi melalui tulisan/e-mail/pesan whatsApp dan lain-lain. Selain itu, komunikasi non-verbal juga dapat ditunjukkan dalam:
gerakan tangan;
ekspresi wajah;
penguasaan panggung;
dan, gerakan tubuh lainnya.
Kemampuan non-verbal perlu dikembangkan untuk melengkapi kemampuan verbal yang dimiliki sehingga komunikasi akan berjalan dengan efektif.
Kemampuan berbicara harus dilengkapi dengan sikap yang tepat saat berkomunikasi. Jangan sampai saat menyampaikan ucapan duka ekspresi wajah yang ditampilkan adalah tersenyum ataupun marah. Lebih lanjut mengenai ekspresi wajah, mari kita berlatih mendefinisikan ekspresi wajah berikut.
MojadiFren, pada bagian ini kita akan membahas mengenai cara yang baik mengaplikasikan communication skill dalam kehidupan sehari-hari.
Kita sudah tahu bahwa berkomunikasi bukan hanya sebatas berbicara secara lisan, tetapi harus dilengkapi dengan sikap tubuh yang sesuai. Selanjutnya, kita pun harus bisa menempatkan kemampuan lisan dan juga bersikap pada kondisi yang sesuai. Maksudnya seperti apa ya?
Mari simak sharing dari para expert berikut!
Dari seluruh pendapat yang diberikan oleh para expert, ternyata ada satu kesamaan yang perlu digaris bawahi, yaitu bahwa kita harus bisa menyesuaikan cara berkomunikasi dengan lawan bicara.
Sebagai contoh, jika berkomunikasi dengan guru di sekolah, tidak mungkin kita menggunakan cara berkomunikasi yang sama saat berkomunikasi dengan teman. Tentu kita bisa dianggap tidak sopan.
Begitu juga saat berkomunikasi dengan orang yang baru kita kenal, atau mungkin dengan kakak kelas, cara berkomunikasi pun harus disesuaikan.
Dalam video yang telah MojadiFren simak, para expert sudah menjelaskan mengenai cara berkomunikasi dengan lawan bicara yang berbeda-beda, misalnya saat berbicara dengan Guru atau orang dewasa, sikap kita sebaiknya:
sikap tubuh merendah (pada saat berbicara tidak sambil tolak pinggang pastinya);
eye contact (tapi, jangan memelotot ya.);
nada santun dan suara lemah lembut;
hindari humor yang tidak perlu (kadang tidak semua orang mengerti humor kita).
Special Appearance
Pada bagian ini, kita kedatangan seorang expert yang berprofesi sebagai Head of Accounting and Control Division disebuah perusahaan besar di Indonesia, bernama Kak Ari Sonawidjaja. Kak Ari punya tips menarik nih bagaimana mempersiapkan diri agar bisa berkomunikasi efektif kepada orang lain agar bisa mudah dipahami. Yuk, dengarkan langsung sharing dari kak Ari!
MojadiFren, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik pasti sangat bermanfaat untuk kita. Misalnya, saat kita bisa menjadi lawan bicara yang enak, pasti banyak teman yang akan nyaman berbicara dengan kita.
Kiranya, apalagi, ya, manfaat lainnya memiliki skill ini? Langsung aja, yuk, kita simak video dari para expert berikut ini!
Kak Indra dan Kak Arief memberikan contoh manfaat yang sama tentang memiliki skill komunikasi, yaitu kemampuan ini bisa digunakan pada saat presentasi baik dalam suatu proyek sekolah atau pada saat presentasi hasil skripsi di bangku kuliah.
Semakin sering melatih berkomunikasi, maka akan semakin mudah bagi kita untuk menyesuaikan cara berkomunikasi dengan lawan bicara kita.
Sementara itu, Kak Alia memberikan contoh manfaat pada saat kita berada di dunia kerja.
Di dunia kerja, bukan hanya kemampuan akademis yang dibutuhkan, juga kemampuan berkomunikasi yang baik akan menjadi skill yang sangat penting. Tidak hanya itu, dunia kerja pun kita tidak hanya berhadapan dengan rekan kerja yang seusia, juga akan berinteraksi dengan rekan yang lebih senior ataupun yang lebih muda, dengan atasan maupun client perusahaan.
Ingat, dalam berkomunikasi, kita juga harus tahu dengan siapa kita berbicara dan mempertimbangkan latar belakang, kepribadian, jabatan, dan hal lainnya agar komunikasi yang berjalan bisa dirasakan nyaman oleh lawan bicara.
Sekian pembahasan pada materi ini, lanjut pada materi berikutnya, yuk!
MojadiFren, pada bagian ini kita akan mendapatkan sharing pengalaman dari para expert mengenai cara mengembangkan communication skill.
Langsung saja kita simak video dari para expert berikut ini.
Menurut Kak Arief, di tengah pandemik, cara yang paling bisa dilakukan adalah dengan cara belajar dari materi maupun training yang tersedia online. Ini merupakan cara instan yang saat ini paling bisa dilakukan.
Sementara itu, cara yang dilakukan Kak Alia adalah dengan belajar langsung dari seorang pakar komunikasi. Dengan cara ini, kita akan belajar sekaligus mempraktikkannya langsung dengan pakar tersebut.
Menurut Kak Indra, agar kemampuan berkomunikasi kita berkembang, yang harus diasah terlebih dahulu adalah pengetahuan mengenai apa yang akan dibicarakan dan juga kemampuan mendengarkan. Kedua hal tersebut sangat penting untuk menunjang berkembangnya kemampuan komunikasi kita.
Kita juga harus memiliki seorang figur panutan yang bisa dijadikan acuan dalam hal berkomunikasi. Dari figur ini, kita bisa belajar bagaimana berkomunikasi di berbagai kondisi.
MojadiFren, sekarang saatnya kamu mempraktikkan cara presentasi. Buatlah video presentasi dengan durasi dua menit yang memuat bagian perkenalan, bagian pemaparan materi, dan bagian penutup.
Materi presentasi yang dipaparkan cukup membahas hal ringan, misalnya tentang tokoh idola secara singkat, tentang otomotif, tentang restoran, atau warung makan favorit. Mohon perhatikan tips-tips dari para expert baik mengenai cara berpakaian, sikap tubuh, dan intonasi suara pada saat presentasi.
Setelah selesai, coba evalusi video tersebut dan ulangi kembali jika perlu!, tujuannya agar MojadiFren semakin terbiasa melakukan presentasi.
MojadiFren, sebelumnya, terima kasih sudah mengikuti bagian pertama dari modul ini. Berikut ringkasannya.
Communication skill adalah kemampuan seseorang dalam menyampaikan pesan dengan cara verbal maupun non-verbal dengan baik.
Dalam berkomunikasi, kita harus bisa menyesuaikan cara berkomunikasi dengan lawan bicara.
Dengan bisa dan terbiasa berkomunikasi yang baik, pesan yang kita sampaikan akan dapat mudah diterima oleh lawan bicara. Misalnya, pada saat presentasi project sekolah maupun pekerjaan, apa yang kita sampaikan akan lebih mudah dicerna dan diterima oleh lawan bicara. Selain itu , dengan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kita juga akan lebih mudah diterima dalam suatu lingkungan.
Cara yang bisa dilakukan dalam mengembangkan keahlian ini adalah sering berkomunikasi dengan berbagai orang dari berbagai latar belakang. Selain itu, kita juga bisa belajar langsung dari seorang pakar komunikasi, pembelajaran online, juga dari sosok figur yang kita idolakan.
MojadiFren, pada bagian kedua, kita akan membahas lebih dalam mengenai listening skill (kemampuan mendengar).
Berikut adalah materi yang akan kita bahas lebih jauh pada bagian ini.
Apa yang dimaksud dengan “mendengar” atau listening dalam komunikasi?
Apa manfaat memiliki listening skill yang baik?
Bagaimana gesture, body language, penampilan yang baik dalam berkomunikasi?
Seperti apa gesture dan body language yang kurang baik dan bagaimana menghindarinya dalam berkomunikasi?
Yuk, langsung saja mengarah pada materi bagian kedua yang ada pada salindia selanjutnya!
Salah satu faktor penting dalam komunikasi yang baik adalah mendengar. Namun, apa sebenarnya hubungan mendengar dengan bisa berkomunikasi dengan baik, ya?
Untuk tahu jawabannya, mari simak sharing expert pada video berikut.
Dari video yang dijelaskan oleh para expert, menurut Kak Arief, Kak Indra dan Kak Adi mendengarkan dalam berkomunikasi adalah hal yang sangat penting.
Pada saat berkomunikasi, fokuslah mendengar dari apa yang disampaikan oleh lawan bicara kita. Adapun beberapa tips yang bisa dipraktikkan, di antaranya:
Pahami dengan baik maksud yang ingin disampaikan.
Jangan memotong pembicaraan, agar bisa fokus dan tidak salah dalam menerima pesan yang disampaikan.
Hindari melakukan kegiatan lain pada saat berkomunikasi, misalnya bermain handphone, melakukan kegiatan lain, atau berbicara juga dengan orang lain.
Bahkan, Kak Indra menekankan bahwa porsi mendengarkan dalam berkomunikasi yang baik itu adalah 40%. Dengan mendengarkan, kita bisa menyusun strategi apa yang mau dibicarakan, menyusun gaya bahasa yang tepat, juga bisa memilih diksi yang tepat. Hal itu yang membuat kita pada saat berkomunikasi akan bisa merespons dengan baik lawan bicara kita.
Selain itu, ketika mendengar, kita bisa menyerap banyak kosa kata baru dan juga pengetahuan baru dari lawan bicara kita.
Lima cara penting agar menjadi pendengar yang baik
Perhatikan dengan saksama apa yang disampaikan lawan bicara.
Dengan cara ini, kita akan membuat lawan bicara tahu bahwa kita fokus dengan apa yang disampaikan. Ada beberapa cara yang bisa kita tunjukkan, misalnya;
Menatap mata lawan bicara;
Jangan mulai mempersiapkan tanggapan atau sanggahan saat orang lain masih berbicara;
Jangan mengalihkan perhatian
Perhatikan bahasa tubuh dan nada suara dari lawan bicara--apa pesan non-verbal yang bisa kita dapatkan?
2. Tunjukkan dengan bahasa tubuh bahwa kita mendengarkan.
Beberapa cara yang bisa ditunjukkan:
Mengangguk sesekali, jika sesuai situasinya;
Gunakan ekspresi wajah yang sesuai;
Perhatikan bahasa tubuh kita sendiri. Pastikan dalam keadaan tenang dan tidak tegang / kaku;
Gunakan sesekali kalimat uh-huh, iya dan benar.
3. Pastikan pemahaman kita sama dengan pesan yang disampaikan oleh lawan bicara sebelum memberikan tanggapan.
Contoh kalimat berikut ini bisa digunakan untuk memastikan bahwa pemahaman kita sudah benar:
Saya menangkap dari apa yang kamu sampaikan adalah ….
Bisakah kamu menceritakan lebih tentang ….
Apa yang kamu maksud saat kamu mengatakan ….
Koreksi saya jika salah, yang saya tangkap adalah ....
4. Jangan memberi interupsi.
Apabila kita menginterupsi lawan bicara, pesan yang ingin disampaikan tidak akan lengkap. Kita akan mengalami kesulitan memahami secara penuh apa yang sedang disampaikan lawan bicara kita.
5. Berikan respons dengan tepat.
Saat mendengarkan secara aktif dengan melakukan hal-hal yang disebutkan di atas, maka kamu sedang menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara. Di lain sisi, kamu akan mendapatkan informasi yang benar dari lawan bicara yang dapat digunakan untuk membentuk tanggapan.
Saat mengungkapkan pikiran, pastikan untuk:
Bersikap jujur dan terbuka;
Bersikap hormat;
Sampaikanlah secara lengkap, jangan setengah-setengah.
According to Crockett (2011), the average person remembers between 25% and 50% of what he or she hears. That means that when you talk to your boss, your colleagues or customers, your friends and family, they are likely to retain less than half of the conversation. Our poor memories are not to blame; rather, most of us simply do not listen well.
Sepenting apa sih kemampuan mendengarkan dalam komunikasi? Langsung saja kita simak penyampaian para expert, yuk!
Sebelum memberikan tanggapan dalam suatu komunikasi, pastinya kita harus menganalisis terlebih dulu apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Analisis ini dapat dilakukan setelah mendengarkan dengan saksama pesan/informasi yang disampaikan oleh lawan bicara.
Sering kali suatu masalah itu terjadi hanya karena missed-komunikasi saat lawan bicara hanya mendengar sebagian dari apa yang disampaikan atau bisa juga mendengar, tetapi tidak paham apa yang disampaikan. Mendengar, tetapi dari pihak lain dan seterusnya. Hal tersebut akan berimbas kepada ketidaktepatan respons yang kita berikan ke lawan bicara.
Oleh karena itu, biasakan mendengar dengan saksama hingga tuntas. Dengan mendengar saksama, otak kita bisa menganalisis respons terbaik dan tepat untuk disampaikan kepada lawan bicara kita.
MojadiFren, di era saat ini komunikasi banyak pula dilakukan melalui aplikasi seperti WhatsApp, Line, Telegram, dan lain-lain. Missed-komunikasi lebih mudah terjadi dan untuk menghindari hal tersebut, kemampuan kita untuk “membaca” dan memahami pesan yang masuk harus dilatih dengan “mendengarkan”. Pindahkan indra pendengaran tadi menjadi indra penglihatan sebagai sarana untuk memasukkan informasi ke dalam otak. Ingat, bagaimana cara mendengarkan yang baik, terapkan juga dalam hal membaca.
Berikut ada beberapa contoh kalimat. Bisakah MojadiFren tuliskan maksud dari kalimat tersebut?
Saya membaca buku sejarah musik baru.
Dia datang kemari memberi tahu.
Rani adalah seorang penjahit jas wanita.
Penampilan orang itu seperti beruang.
Teman kakak yang berbaju kemeja biru baru datang dari Bali.
Gagal Fokus pada Pesan
Dalam dunia media sosial dan teknologi yang terus berubah, kita terkunci dalam mode perhatian parsial terus-menerus saat kita selalu memindai ponsel cerdas untuk berita atau pembaruan terbaru. Multitasking adalah normal dilakukan meski ada beberapa bukti bahwa hal itu mencegah kita melakukan apa pun sebaik mungkin (Fryer, 2009). Selain gangguan dan kebisingan, atau mungkin karena kebisingan, Anda mungkin gagal fokus pada pesan yang dikirim. Akibatnya, Anda tidak mendengarkan dengan efektif. Selain itu, beberapa faktor tambahan yang dapat mengalihkan fokus Anda pada pesan, termasuk jargon, pesan berlebihan, pemahaman penerima, dan bias. Atau karena pesan sulit untuk dipahami.
Jika seorang pembicara menggunakan jargon (kata-kata teknis yang digunakan oleh kelompok-kelompok khusus) yang tidak Anda kenal, Anda mungkin berpikir, “Apa sebenarnya yang dia bicarakan? Mengapa saya harus memperhatikan hal ini? ” dan kemudian singkirkan. Jargon adalah bahasa keakraban. Ini bisa menjadi alat yang berguna ketika setiap orang memiliki pemahaman yang sama tentang istilah yang ada. Jika tidak ada pemahaman yang sama, bahasa dapat memisahkan, mengisolasi, dan mengintimidasi. Komunikasi yang baik merupakan hasil dari penggunaan istilah-istilah umum yang secara jelas dipahami oleh kedua belah pihak (Morasch, 2004).
Kelebihan pesan dapat memiliki dampak yang sama seperti jargon. Kelebihan pesan terjadi ketika pembicara memasukkan terlalu banyak detail dalam sebuah pesan, sehingga menyulitkan pendengar untuk memahaminya. Saat pendengar mencoba memahami detail spesifik, dia kehilangan fokus pada pesan utama. Penyaji terkadang membuat kesalahan dengan memasukkan terlalu banyak grafik dan bagan selama pembicaraan mereka, yang membuat audiens menyampaikan pesan yang berlebihan. Sebagai pendengar dengan keunggulan profesional, Anda harus tetap terlibat meskipun pesannya sulit untuk dipahami. Dengarkan poin utama, dan minta salinan catatan atau slide PowerPoint setelah presentasi. Jika jargon atau pesan berlebihan muncul sebagai bagian dari percakapan, bukan presentasi, terlibatlah dalam mendengarkan secara aktif.
MojadiFren, seperti yang sudah kalian tahu, dalam berkomunikasi yang baik bukan hanya kemampuan verbal saja yang diperlukan, kemampuan non-verbal pun harus digunakan dan dimiliki. Berbicara dengan intonasi tepat dan teratur tetapi tidak dilengkapi dengan ekspresi wajah atau body language yang mendukung membuat kesan kita saat berbicara dengan lawan bicara seperti robot.
Selain itu, penampilan juga merupakan hal yang sangat penting. Berpenampilan baik dan sesuai dengan kondisi/acara yang diikuti akan memberikan rasa nyaman baik untuk diri sendiri maupun kepada lawan bicara kita.
Langsung saja, yuk, simak pendapat para expert mengenai hal ini.
Selain dari kemampuan verbal/berbicara, dalam berkomunikasi yang baik, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
Penampilan (kerapihan, kebersihan, aroma tubuh, kesesuaian busana dengan acara, dan lain-lain).
Body language (ekspresi wajah, sorot mata, gerakan tangan, dan lainnya).
Walaupun memiliki gaya sendiri misalnya dalam hal berpakaian, kita tetap harus menyesuaikan gaya penampilan tersebut dengan jenis acara yang dihadiri. Jangan sampai membuat orang tidak nyaman dengan penampilan kita.
Body language sangat penting dalam mendukung pesan yang kita ingin sampaikan. Dengan body language, kita bisa menunjukkan rasa sedih, emosi, khawatir, antusias, dan lain-lain yang akan membangun suasana lawan bicara kita.
Mendiang Steve Jobs telah dikenal luas sebagai salah satu orator terhebat. Pidatonya pada 2005 di Universitas Stanford memiliki lebih dari 8 juta penayangan di YouTube, dan itu tetap relevan hingga saat ini. Gaya bicaranya menarik perhatian penonton umumnya, yang tidak melulu tertarik dengan teknologi. Saat ingin berkembang di dunia profesional komunikasi, teman-teman harus dapat belajar dari kefasihan dan gaya presentasi Steve Jobs. Penulis Forbes (Jacquelyn Smith, 2013) menawarkan beberapa tips yang dapat dipinjam oleh pembicara profesional dari repertoar Jobs.
Lupakan presentasi PowerPoint yang mewah dan banyak data. Tampilkan presentasi yang sederhana dengan awal, tengah, dan akhir yang jelas. Fokus pada tema sentral dan hilangkan apa pun yang dapat mengganggu.
Gunakan anekdot. “Orang akan merasa menulis pidato jauh lebih mudah jika mereka menyadari bahwa yang perlu mereka lakukan hanyalah menemukan bagian kunci dan tiga cerita hebat untuk mendukungnya,” kata profesor Universitas Columbia Jane Praeger (Smith, 2013). Saat Anda menceritakan sebuah cerita, itu menarik bagi penonton dan melekat di benak orang.
Gunakan bahasa tubuh yang membuat Anda terlihat nyaman. Menunjukkan tanda-tanda gugup (menyilangkan tangan, mencengkeram tangan di depan perut) akan membuat penonton merasakan kegelisahan Anda dan menjadi kurang terbuka terhadap pesan Anda. Jika bahasa tubuh menunjukkan bahwa Anda sedang santai dan bersenang-senang, penonton akan membalas dan terbuka kembali.
Artikulasikan kata-kata, apa pun gaya bicara alami Anda. Semangat dan keyakinan sangat penting untuk penyampaian, jadi meskipun Anda bersuara lembut, pastikan untuk mengucapkan kata-kata Anda dengan jelas dan terdengar untuk audiens. Hampir semua gaya penyampaian yang Anda pilih akan berhasil, selama audiens Anda dapat memahami kata-kata Anda dengan jelas.
Komunikasi Bisnis dan Profesional - Kunci untuk Keunggulan Tempat Kerja Edisi Ketiga 2016 - halaman 728
MoJadiFren, pernahkah kalian dipanggil ke depan kelas untuk membacakan pidato atau presentasi tugas, lalu seketika merasa gugup? Saking gugupnya mungkin sampai terbata-bata, berkeringat atau melakukan gerakan yang kita tidak sadari seperti menggigit kuku, memainkan rambut, atau mungkin salto, hehehe..., bercanda. Enggak sampai begitu juga, ya.
Gerakan seperti itu tentunya bisa menggangu penonton/lawan bicara untuk bisa menyerap presentasi yang disampaikan.
Kira-kira, bagaimana caranya menghilangkan kebiasaan tersebut?
Langsung aja, simak para expert berikut ini, ya!
MojadiFren, para expert sangat paham apabila melihat seseorang saat presentasi melakukan gerakan tertentu yang dilakukan tanpa sadar. Gerakan tersebut menandakan orang tersebut dalam keadaan gugup. Cara paling baik untuk mengontrol atau bahkan menghilangkan gerakan tubuh tersebut adalah dengan sering berlatih.
Seperti Kak Alia, yang setiap kali selesai melakukan presentasi/public speaking selalu melihat kembali rekaman video dirinya. Dengan begitu, dia melakukan evaluasi sehingga kekurangan pada presentasi tersebut tidak terulang lagi. Selain itu, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan berlatih presentasi di depan cermin sehingga kita bisa langsung dapat melihat kekurangan kita.
Setelah mengetahui apa saja kekurangan pada saat presentasi, mulailah berlatih untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
1. Adrenaline Rush
Istilah ini digunakan ketika detak jantung meningkat, konsentrasi naik, gerakan tubuh lebih aktif pada saat kita akan melakukan sesuatu yang baru, sesuatu yang ekstrem atau pada saat panik.
Adrenaline rush biasanya akan muncul pada saat kita akan melakukan presentasi di depan orang banyak. Pada saat kondisi tubuh merasakan adrenaline rush, kita bisa memanfaatkannya secara positif.
2. Tubuh berkeringat
Hal ini sangat sering terjadi pada saat kita gugup dan sulit untuk bisa mengontrol reaksi tubuh kita. Adapun beberapa tips untuk mengatasi reaksi tubuh karena gugup pada saat melakukan presentasi.
- Menggunakan baju berbahan katun dan tidak tebal untuk mengurangi suhu tubuh.
- Bawa saputangan dan gunakan pada saat kita keringat berlebih.
- Gunakan jaket apabila baju kita sudah basah dengan keringat.
3. Tangan
Salah satu efek dari adrenaline rush adalah tubuh kita menjadi lebih aktif. Paling sering adalah bagian tangan kita. Pada saat merasakan hal ini, pastikan kita tidak sedang memegang suatu benda, pulpen misalnya atau tangan kita berada dekat dengan suatu benda, misalnya botol minum / gelas. Dengan tujuan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya tangan kita menyenggol botol minum, atau tangan kita memainkan pulpen dan lain-lain.
Bagaimana jika tangan kita gemetar? Sama seperti contoh di atas, usahakan tangan kita tidak memegang atau berada dekat sesuatu. Apabila presentasi dilakukan dengan menggunakan podium atau meja, istirahatkan tangan kita yang gemetar di podium atau meja tersebut, sambil coba mengendalikannya.
4. Kaki
Sama halnya dengan tangan, kaki pun bisa merasakan efek dari adrenaline rush. Kaki kita jadi memiliki kecendrungan untuk lebih aktif bergerak. Kalau ini yang terjadi, tidak ada salahnya pada saat presentasi kita bergerak secara perlahan dari satu sisi ke sisi lainnya dengan tetap melakukan eye contact / kontak mata kepada peserta.
5. Kualitas Suara
Pada saat gugup, biasanya suara yang keluar bisa terbata-bata, gemetar, volume suara tidak teratur, kita berbicara cenderung menjadi lebih cepat dan efek lainnya. Pada saat ini terjadi, yang bisa dilakukan adalah tarik napas sejenak, berusaha menenangkan diri. Setelah itu, coba kontrol hal-hal tersebut. Fokuskan pikiran kita untuk mengontrol lidah saat mengucapkan kalimat dalam presentasi secara teratur. Begitu juga pada saat suara kita gemetar dan volume tidak stabil, lakukan hal yang sama untuk mengatasinya.
6. Vocal Fillers
Pernahkan mendengar pada saat orang berbicara, sesekali orang tersebut menggunakan kata “umm” atau “aaa”, inilah yang disebut dengan vocal fillers. Biasanya vocal filler ini akan muncul pada saat ada jeda pada proses penyampaian presentasi. Pastikan bahwa kita menguasai materi presentasi sebaik mungkin dan mulailah melatih setidaknya satu minggu sebelum presentasi. Semakin familiar dengan presentasi kita, maka akan sedikit vocal fillers ini akan muncul.
7. Eye Contact atau Kontak Mata
Sebagian besar audiens yang hadir pada acara presentasi pasti memiliki energi yang positif, mendukung, ramah, dan memiliki ketertarikan terhadap materi presentasi. Melakukan kontak mata dengan audiens dan berusaha berkomunikasi dengan mereka dengan cara yang sama seperti berkomunikasi dengan teman adalah cara cepat untuk mengurangi rasa gugup, meningkatkan kredibilitas, dan membangun hubungan yang positif dengan audiens.
MojadiFren, bayangkan kamu diminta untuk memberikan orasi di sebuah taman. Persiapan apa saja yang akan kamu lakukan agar orasi bisa berjalan baik (perhatikan aspek penampilan, kondisi outdoor, dan lain-lain)?
Halo, MojadiFren! Berikut ringkasan Modul bagian dua yang sudah kita bahas bersama.
Pada saat berkomunikasi, dengarkan dengan fokus apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Pahami dengan baik maksud yang ingin disampaikan. Jangan memotong pembicaraan, agar kita tidak salah dalam menerima pesan yang disampaikan.
Biasakan mendengarkan dengan saksama dan sampai tuntas apa yang disampaikan oleh lawan bicara kita, agar otak kita bisa menganalisis respons terbaik dan tepat untuk disampaikan kepada lawan bicara kita.
Selain dari kemampuan verbal/berbicara, dalam berkomunikasi yang baik, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu penampilan dan body language.
Untuk mengatasi body language yang tidak sesuai pada saat berkomunikasi dengan audiens, seringlah berlatih dan mengenali kekurangan kita pada saat berkomunikasi. Salah satu caranya adalah dengan melihat kembali video pada saat kita presentasi, tandem dengan teman untuk berlatih presentasi, atau berlatih di depan kaca
Di bagian ketiga ini, kita akan lebih dalam membahas mengenai komunikasi verbal. Berikut adalah materi yang akan kita bahas lebih jauh.
Apa pentingnya kejelasan (clarity) dalam berkomunikasi?
Apa pentingnya percaya diri dalam komunikasi verbal atau lisan?
Apa pentingnya memiliki rasa empati atau respect dalam berkomunikasi?
MojadiFren, yuk kita mengingat kembali apa saja yang sudah kita bahas di bagian sebelumnya melalui rangkuman berikut:
Pada saat berkomunikasi, dengarkan dengan fokus apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Pahami dengan baik maksud yang ingin disampaikan. Jangan memotong pembicaraan, agar kita tidak salah dalam menerima pesan yang disampaikan.
Biasakan mendengarkan dengan saksama dan sampai tuntas apa yang disampaikan oleh lawan bicara kita, agar otak kita bisa menganalisis respons terbaik dan tepat untuk disampaikan kepada lawan bicara kita.
Selain dari kemampuan verbal/berbicara, dalam berkomunikasi yang baik, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu penampilan dan body language.
Untuk mengatasi body language yang tidak sesuai pada saat berkomunikasi dengan audiens, seringlah berlatih dan mengenali kekurangan kita pada saat berkomunikasi. Salah satu caranya adalah dengan melihat kembali video pada saat kita presentasi, tandem dengan teman untuk berlatih presentasi, atau berlatih di depan kaca
Apakah kalian pernah mengalami suatu kondisi kesulitan dalam menangkap kalimat yang diucapkan lawan bicara karena disampaikan secara tidak jelas? Misalnya karena melafalkan kalimatnya tidak tepat, penekanan katanya tidak tepat, dan lain-lain. Oleh karena itu, kejelasan atau clarity sangat penting dalam berkomunikasi karena akan memudahkan lawan bicara memahami apa yang disampaikan.
Lantas, bagaimana cara menekankan clarity dalam komunikasi?
Yuk simak para expert yang berbagi ilmunya!
Ternyata agar kita bisa bicara dengan jelas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti berikut.
Senam wajah. Tujuannya agar otot-otot di wajah rileks dan tidak tegang.
Latihan menggunakan suara perut pada saat berbicara. Tujuannya adalah agar suara yang keluar dari mulut terdengar jelas, stabil, dan lebih terkontrol.
Melatih menggunakan kata-kata yang sulit diucapkan. Tujuannya adalah agar lidah dan otot-otot wajah terbiasa sehingga bisa mengucapkan kata-kata tersebut dengan jelas.
Melatih nada suara. Tujuannya adalah agar nada suara yang kita keluarkan stabil dan tidak goyah sehingga memberikan kesan menenangkan sekaligus persuasif.
LATIHAN
Coba berlatih dengan kalimat tongue twister berikut.
Ular melingkar di atas pagar.
Satu Ribu, Dua Biru, Tiga Ribu, Empat Biru… dan seterusnya
Kelapa diparut, kepala digaruk
Satu Satay, Tujuh Tusuk
Tongkat Kontak Tongkol
Dudung, ambilkan dandang di dinding dong, Dung!
Kuku kaki kakak-kakakku kayak kuku kaki kakek-kakekku
Keledai makan kedelai di kedai
Boli bolak-balik beli bola bulat
Toko-toko di kota kita tutup ketika kita tetap buka toko kita
Tanpa kepercayaan diri, akan sulit bagi kita menyampaikan materi presentasi kepada audiens. Namun, bagaimana caranya mempersiapkan diri agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi pada saat melakukan presentasi?
Simak langsung sharing expert berikut ini, ya!
Menurut para expert, agar bisa tampil percaya diri pada saat presentasi, kuasailah bahan/materi yang akan kita presentasikan.
Kadang, walaupun sudah menguasai materi presentasi, kita tetap merasa kurang percaya diri. Bagaimana cara mengatasinya, ya?
Menurut Kak Alia, agar tidak timbul perasaan tersebut, yang perlu dilakukan adalah sering berlatih untuk terbiasa tampil di depan banyak orang. Kedua hal ini yang dapat dilakukan agar rasa percaya diri kita timbul setiap melakukan presentasi.
Special Appearance
Kali ini kita kedatangan seorang expert yang berprofesi sebagai diplomat. Beliau bernama Kak David. Kak David memiliki pengalaman yang sangat menarik untuk kita simak. Mari, dengarkan langsung pengalamannya!
Beberapa pesan penting dari Kak David:
Usahakan menguasai minimum dua bahasa internasional. Di era globalisasi ini, menguasai beberapa bahasa internasional sangat memberikan nilai tambah. Melalui berbagai aplikasi berbasis online dan teknologi yang semakin canggih, kita dengan sangat gampang bisa berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia mana saja. Apabila tidak memiliki kemampuan berbahasa international, kita akan tertinggal. Jadi, selagi MoJadiFren memiliki akses yang luas dan mudah untuk berkomunikasi secara internasional, gunakan kesempatan ini untuk melatih dan mengasah skill tersebut.
Perhatikan penampilan saat ingin bertemu orang lain. Selain dari penampilan berbusana, pastikan juga keraihan diri, misalnya rambut, kuku, kumis, jenggot, dan lain-lain. Pastikan penampilkan kita terlihat rapi dan bersih, juga sesuai dengan acara yang kita ikuti.
Apabila kita ingin bertemu dengan seseorang yang penting. Pastikan kita mencari informasi terlebih dahulu mengenai orang tersebut. Hal ini akan sangat berguna saat berkomunikasi dengan orang tersebut.
Apa, sih, empati itu?
Baron dan Byrne, 2005
Empati adalah suatu kemampuan merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik serta juga mencoba untuk menyelesaikan masalah, serta mengambil perspektif orang lain.
Gottman, 1997
Empati adalah sebuah kemampuan untuk dapat menempatkan diri sendiri di dalam kedudukan orang lain serta memberi tanggapan sesuai dengan itu.
Menurut Leiden, dkk, 1997
Empati ialah kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain sehingga orang lain tersebut seakan–akan menjadi bagian di dalam diri. (dalam Asih dan Pratiwi, 2010).
Setelah tahu definisi empati, lalu tujuannya apa, ya, berempati dalam komunikasi?
Langsung simak sharing dari para expert berikut, yuk!
Kak Arief berpendapat bahwa dengan berempati, akan timbul rasa saling menghormati dengan lawan bicara. Hal ini terkait dengan kita memahami apa yang disampaikan dan juga ikut merasakan keadaan emosi dari lawan bicara. Misalnya, teman kita curhat terkait ia yang mendapatkan nilai tes yang buruk. Dia menyampaikan curhatannya dengan sedih. Namun, kita kurang atau tidak memiliki kemampuan berempati, lalu merespons curhatan teman tersebut dengan sikap tidak tepat, misalnya tertawa atau memberikan tanggapan singkat dan biasa saja. Tentunya, teman kita yang sedang sedih ini akan kecewa, bahkan mungkin kita akan kehilangan rasa respect. Di lain waktu, mungkin dia tidak akan lagi mau curhat ke kita.
Kak Indra juga menyampaikan bahwa dengan berempati ini, kita akan dapat membuat lawan bicara merasa nyaman. Dengan bisa memahami kondisi lawan bicara, kita akan bisa memberikan tanggapan yang tepat atau istilahnya “nyambung”. Biasanya, kalau sudah “nyambung” dengan lawan bicara, maka lawan bicara akan semakin terbuka. Apabila, empati ini dilakukan terus-menerus dalam komunikasi, pastinya akan membuat lawan bicara kita nyaman apabila berkomunikasi dengan kita.
Empati dalam berkomunikasi tidak sebatas dalam berbicara, tetapi bisa juga dalam bentuk tindakan, misalnya seperti:
Saat ada teman yang bersedih atas sesuatu hal, maka perilaku empati yang muncul itu, misalnya dengan hadir atau ada untuk dia pada saat sedih dan juga berusaha menghiburnya.
Membantu serta juga ikut menyelesaikan masalah teman apabila membutuhkan.
Jika ada teman yang sedang sakit, kita bisa menjenguk dan membawakan apa yang ia butuhkan.
Pada saat melihat ada anak telantar di jalanan, kita bisa memberikan sedekah atau makanan, bentuk tindakan seperti juga sudah menunjukkan empati.
Studi Kasus
Sudah hampir sebulan, Rudi datang terlambat ke sekolah. Setiap terlambat, dia dikenakan hukuman berdiri di luar kelas. Pada suatu hari, saat sedang menuju perjalanan ke sekolah, Ria, teman Rudi, melihatnya di pinggir jalan sedang menjual makanan. Di hari yang sama, Rudi juga datang terlambat.
Melihat hal tersebut, Ria merasa sedih dan ingin membantu Rudi. Dengan berempati, apakah tindakan yang bisa dilakukan agar Rudi tidak terlambat lagi dan pihak sekolah mengetahui kondisi Rudi, tanpa membuatnya tersinggung?
Research tells us that listening with empathy is the basis for a host of important workplace skills and strategies: assessing situations, making rational decisions, generating connections between theory and practice, arriving at deeper understandings of beliefs, adapting to new perspectives, informinginstructional decisions, challenging traditions, improving teaching and learning, and validating ideals (Jalongo, 2008).
MojdiFren, terima kasih sudah mengikuti bagian ketiga dari modul ini. Berikut ringkasan modul ketiga.
Pentingnya bicara secara jelas dalam berkomunikasi. Tujuannya adalah agar pesan yang kita sampaikan kepada lawan bicara dapat dipahami dengan baik dan menghindari terjadinya mis-komunikasi .
Percaya diri dalam berkomunikasi akan sangat membantu kita saat mempresentasikan pesan atau informasi. Selain akan menciptakan rasa nyaman pada diri kita, dengan percaya diri juga bisa memberian impresi kepada lawan bicara bahwa kita mengerti apa yang ingin kita sampaikan.
Empati dalam berkomunikasi akan menciptakan rasa nyaman bagi lawan bicara. Rasa nyaman inilah yang akan membuat proses komunikasi berjalan dengan baik.
Di bagian keempat, kita akan lebih dalam membahas mengenai public speaking. Berikut adalah materi yang akan kita bahas.
Bagaimana public speaking yang tepat untuk seorang pelajar?
Apa pentingnya memiliki kemampuan dan mengasah public speaking bagi seorang pelajar?
Apa tips-tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam public speaking bagi seorang pelajar?
Bagaimana public speaking yang tepat untuk seorang pelajar?
Secara sederhana, pengertian public speaking adalah berbicara didepan umum. Berikut adalah pengertian public speaking dari beberapa sumber sebagai referensi.
“The process of speaking to a few or many people with the purpose of informing, motivating, persuading, educating or entertaining the listeners”
“Proses berbicara kepada beberapa atau banyak orang dengan tujuan menginformasikan, memotivasi, membujuk, mendidik, atau menghibur pendengar.”
“Public speaking skills refer to the talent of effectively addressing an audience. Whether it is in front of a group of people you already know or a crowd of complete strangers, your ability to communicate to them with clarity and confidence is known as your public speaking skills.”
“Keterampilan berbicara di depan umum mengacu pada bakat menangani audiens secara efektif. Baik itu di depan sekelompok orang yang sudah Anda kenal atau sekelompok orang yang benar-benar asing, kemampuan Anda untuk berkomunikasi dengan mereka dengan jelas dan percaya diri dikenal sebagai keterampilan berbicara di depan umum.”
“the act or process of making speeches in public,” or “the art of effective oral communication with others.”
“Tindakan atau proses berpidato di depan umum," atau "Seni komunikasi lisan yang efektif dengan orang lain".
Setelah mengetahui definisi public speaking, bagaimana kalau kita dengarkan sharing para expert mengenai hal ini.
Ternyata berdiri di depan kelas, kemudian membacakan buku di hadapan teman-teman lain adalah contoh dari public speaking.
Begitu juga pada saat kita membacakan tugas di hadapan teman-teman lain atau membacakan teks Proklamasi pada saat upacara atau mungkin pada saat kita berpidato di depan juri lomba. Semua itu merupakan contoh public speaking.
Bagaimana caranya menyiapkan public speaking?
Beberapa cara yang bisa dilakukan agar saat persiapan maupun saat melakukan public speaking bisa berjalan baik.
1. Memilih topik yang akan disampaikan/presentasikan.
Pastikan memilih topik yang sangat kita pahami, misalnya mengenai hobi, kegiatan pada waktu senggang, dan hal lain yang memang kita tahu atau sudah lakukan.
Pilihlah topik yang sangat ingin kita ketahui. Misalnya, kamu tertarik mengenai astronaut. Kamu bisa menggali lebih jauh lagi mengenai hal ini, misalnya apa yang diperlukan untuk menjadi seorang astronot.
Apabila kamu masih mengalami kesulitan dalam menentukan judul, mungkin beberapa cara berikut bisa dilakukan.
Lakukan inventaris pribadi mengenai pengalaman apa pun yang dimiliki, interests, hobi, kemampuan yang dimiliki, dan lain-lain. Kemudian pilih salah satu topik dari inventaris tersebut yang menurutmu menarik untuk dijadikan topik public speaking.
Cobalah untuk mencari referensi dari internet.
2. Tentukan tujuan melakukan public speaking. Apakah hanya sekadar memberikan informasi atau untuk membujuk audiens?
Jika tujuannya sekadar memberikan informasi, sampaikan informasi tersebut secara jelas, akurat, dan menarik. Misalnya, seperti guru yang mengajar di kelas.
Jika tujuannya untuk membujuk, yang harus dilakukan adalah berusaha menarik audiens untuk melakukan apa yang kita inginkan. Misalnya seperti presentasi sales marketing suatu produk.
3. Buatlah draf dari informasi/pidato yang akan disampaikan di dalam public speaking.
Pastikan bahwa informasi yang disampaikan adalah yang paling update dan menarik.
4. Berlatihlah melakukan public speaking, baik sendiri maupun dengan teman.
Selain melatih verbal, lakukan juga latihan pose/body language pada saat menyampaikan public speaking. Kenali pose yang paling tepat dilakukan dan jangan lupa untuk melakukan eye contact ke audiens. Siapkan dan latih body language/gesture mulai dari masuk menuju podium dan juga meninggalkan podium (cara berjalan, posisi tubuh, dan lain-lain).
5. Sesuaikan penampilan kita dengan tema acara. Pastikan busana yang kita kenakan nyaman dan tidak berlebihan mengenakan aksesori. Serta, siapkan juga saputangan sebagai persiapan jika kita membutuhkannya untuk mengeringkan keringat.
6. Sebelum naik podium untuk melakukan public speaking, pastikan perut kita tidak terlalu kenyang agar lebih leluasa bernafas, juga pastikan sudah ke toilet.
7. Sebelum naik podium, pastikan juga tenggorokan kita tidak kering agar vokal yang kita keluarkan tidak terganggu.
8. Setelah berada di podium, singkirkan benda seperti gelas, botol minum, dan lainya sedikit menjauhi kita, agar saat melakukan body language/gestur menggunakan tangan, tidak bersentuhan dengan benda tersebut.
9. Lakukan public speaking sebagaimana yang sudah dilatih.
10. Apabila pada saat public speaking muka kita berkeringat, ambil jeda sejenak, lalu keringkan keringat kita. Usahakan hanya beberapa detik saja.
11. Setelah selesai melakukan public speaking, kembali ke tempat yang disediakan.
12. Jangan lupa untuk meminta teman untuk mendokumentasikan mulai dari berjalan ke podium, melakukan public speaking, dan turun dari podium. Gunakan dokumentasi untuk evaluasi.
Intermezzo
Bagaimana cara mengasah kemampuan public speaking?
Mari kita simak video dari para expert berikut ini!
Menurut kak Indra:
Memiliki skill public speaking, akan membuka kesempatan yang lebih luas bagi kita untuk bertemu dengan orang baru, mendapatkan kesempatan melakukan suatu pekerjaan atau proyek dan kesempatan lainnya.
Cara yang bisa digunakan untuk mengasah kemampuan ini tentunya dengan konsisten melatih diri kita.
Kak Indra juga mengutarakan bahwa dia termasuk orang yang tidak punya bakat dan juga tidak tertarik mendalami public speaking. Namun, karena pekerjaannya mengharuskan melakukan public speaking, dia pun mulai mempelajari dan melatih skill ini. Seiring waktu, Kak Indra mulai terbisa dan akhirnya nyaman dalam melakukannya.
Menurut kak Arief:
Mulailah dengan aktif berpartisipasi apabila ada kesempatan untuk bisa tampil di depan umum, misalnya dengan mengajukan diri apabila bapak atau ibu guru untuk meminta maju ke depan kelas. Jangan malu dan ragu untuk mengambil kesempatan itu, latihlah kemampuan public speaking sekaligus kepercayaan diri sejak dini. Lagi pula, kita, kan, melatih public speaking ini di depan teman-teman dan juga Ibu atau Bapak Guru yang sudah kita kenal, buat apa malu?
Intermezzo
Di bagian akhir modul ini, mari kita dengarkan tips-tips dari para expert kita agar public speaking kita bisa berjalan lancar dan sukses.
Tips agar public speaking kita bisa berjalan baik.
1. Siapkan materi yang akan kita sampaikan dengan sebaik-baiknya. Semakin detail informasinya, semakin baik.
2. Sering-seringlah melatih materi yang akan kita bawakan. Latihan ini bisa dilakukan sendiri di depan cermin, bersama teman, saudara, dan lainnya.
3. Perhatikan penampilan kita. Gunakan pakaian yang rapi, bersih, dan sesuai tema acara.
4. Perhatikan body gesture. Jangan melakukan gesture seperti menggigit jari dan gesture lainnya. Hal itu bisa menimbulkan kesan tidak percaya diri dan tidak siap dalam melakukan public speaking.
5. Kuasai artikulasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artikulasi adalah lafal atau pengucapan kata, perubahan rongga dan ruang yang terjadi dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa. Kuasai artikulasi agar setiap kata yang kita ucapkan jernih dan bisa sangat mudah ditangkap oleh pendengar.
6. Kuasai intonasi suara. Pelajari di bagian mana kita akan melakukan penekanan kata agar kalimat yang kita sampaikan lebih jelas maksudnya.
7. Atur kecepatan kita berbicara. Dengan demikian, setiap kata yang kita ucapkan bisa didengarkan secara jelas oleh pendengar.
8. Kuasai panggung. Usahakan bergerak perlahan dari satu sisi ke sisi lainnya jika memungkinkan.
9. Untuk public speaking secara online, pastikan hal berikut.
Latar berlakang di tempat kita melakukan public speaking tidak terlalu ramai dengan barang-barang atau pajangan. Cari latar belakang yang cukup menerima pencahayaan dan juga bersih dari pajangan dan barang-barang lainnya.
Pastikan steril dari gangguan/polusi suara dari luar.
Pastikan koneksi wifi stabil pada saat webinar berlangsung.
Writing Task
Dari kata-kata berikut, pilihlah tiga kata dan buatlah sebuah pidato sepanjang tiga paragraf untuk public speaking!
Sepeda
Sepatu
Buku
Panci
Ikan Bandeng
Awan
Hijau
Tidur
Marah
MojadiFren, setelah mengikuti keempat modul dalam Communication Skill ini, informasi apa saja yang kamu dapatkan?
Kami berharap MojadiFren mendapatkan pengetahuan mengenai hal berikut.
Pengertian communication skill.
Bentuk-bentuk communication skill.
Bagaimana melatih communication skill.
Bagaimana mempersiapkan diri agar siap dalam berkomunikasi, baik dengan satu lawan bicara maupun di depan audiens.
Skill pendukung yang harus dimiliki agar komunikasi kita dengan lawan bicara berjalan baik.
Manfaat communication skill bagi kita.
Sebagai salam perpisahan dari para expert, mari simak video berikut ini.
Terima kasih sudah mengikuti modul Communication Skill ini sampai selesai. Sebagai upaya kami untuk terus meningkatkan mutu, mohon kesediaan Anda untuk bisa memberikan masukan/feedback kepada kami, ya!
Good luck and see you the next modules!