According to Crockett (2011), the average person remembers between 25% and 50% of what he or she hears. That means that when you talk to your boss, your colleagues or customers, your friends and family, they are likely to retain less than half of the conversation. Our poor memories are not to blame; rather, most of us simply do not listen well.
Menurut Crockett (2011), rata-rata seseorang dapat mengingat
antara 25% hingga 50% dari apa yang ia dengar. Ini berarti bahwa ketika Anda
berbicara dengan atasan, rekan kerja, pelanggan, teman, atau keluarga,
kemungkinan mereka akan mengingat kurang dari setengah dari percakapan
tersebut. Memori kita yang kurang baik bukanlah penyebabnya; sebaliknya,
sebagian besar dari kita hanya tidak mendengarkan dengan baik.
Pernyataan ini menyoroti fakta bahwa kemampuan kita untuk
mendengarkan dengan baik memiliki dampak besar terhadap sejauh mana orang lain
dapat mengingat informasi yang kita sampaikan. Meskipun seseorang mungkin
berbicara dengan jelas, jika pendengar tidak aktif atau tidak fokus,
kemampuannya untuk mengingat informasi yang disampaikan dapat berkurang secara signifikan.
Oleh karena itu, penting untuk menyadari peran mendengarkan dengan baik dalam
memperoleh pemahaman yang mendalam dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan
dapat diterima dan diingat oleh orang lain.
Sepenting apa sih kemampuan mendengarkan dalam komunikasi? Langsung saja kita simak penyampaian para expert, yuk!